Awal mula ayam:
Alkisah. Ada seorang perempuan muda berdiri menghangatkan badan di halaman rumah. Sinar matahari pagi menghangatkan badannya. Dia merasa ada sesuatu yang menggelitik di area vital kewanitaannyanya hal yang membuat dia begitu bahagia. Dia sangat menikmati suasana itu. Saking enaknya, dia ketagihan. Karena itu dia berusaha untuk menjemur diri berulang-ulang pada padi di waktu selanjutnya. Apa hasil dari rasa bahagiannya ini? Dia mengandung. Dia mengandung tanpa perkawinan dengan seorang lelaki. Waktu bersalin tiba. Apakah yang keluar dari rahimnya? Manusia? Akh... ternyata bukan manusia tetapi ayam jantan. Semua orang pada heran.
Perempuan ini memelihara ayam ini.
suatu hari dia menanyai ayam ini untuk menjadi apa baiknya.
Apa tidak lebih baik kamu menjadi babi, biar tinggal di kolong rumah?" tanya ibunya. Tidak mau! jawabnya. Demikian selanjutnya ditawarin menjadi kuda, kerbau. Namun dia menolak semuanya. Lau maumu menjadi apa?" tanya ibunya, mau menjadi ayam yang tinggal di atas biar dekat dengan ayahku," jawabnya. Ibunya menyetujui permintaannya. maka dia tetap menjadi menjadi ayam. Tempat tinggalnya bukan di kolong rumah tetapi di atas bubungan rumah / di pohon. Dia mau tinggal di antara pencipta dan manusia. Dia dinamai ayam mbak. Aku akan kembali ke tempat bapakku. Apabia\la aku datang kembali kamu harus menyembelih makhluk sejenisku, yakni ayam, itulah cara penghormatan kepadaku. lalu ayam bak itu terbang ke arah Timur menuju sumber cahaya tempatnya berasal.
(Sumber: Pater Jilis A. Verheijen - Manggarai dan wujud Tertinggi, p...... wangkan manuk).
Ayam sebagai perantara:
Orang manggarai menjadikan manuk itu sebagai perantara antara dirinya dengan Sang pencipta. Ayam merupakan penghubung, jembatan anatara manusia dengan Sang Pencipta.
Dalam konteks inilah maka orang Manggarai acapkali mengadakan persembahan ayam (mbele manuk) untuk berbagai keperluan, apakah itu sebagai ucapan syukur atas hal yang baik maupun dalam upaya mengubah (membatalkan) sesuatu yang buruk menjadi baik. Dalam kaitan dengan ucapan syukur, misalnya ada acara: Manuk wuat wai', manuk sasa selek, manuk teing hang empo, manuk we' mbaru, manuk sear sumpeng,manuk hambor . Upacara persembahan ayam untuk menolak bala misalnya manuk kando nipi da't.
Ngasang Manuk:
Lalong:
- Lapak (3 warna : bakok - ndereng - rasi / taak)
- Rasi
- Sepang
- Bakok
- Welu
Kina:
- Rawuk
- Lale
- Miteng
- ......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar