Aspek positif apa dalam budaya Manggarai yang membuat kualitas intelektual dan kepribadian semakin baik?
Budaya Manggarai yang membuat lebih cerdas:
- visi: lempo haeng leso, uwa haeng wulang, langkas haeng ntala
- Harapan orang tua tehadap anak: cukup kami yang menderita, kamu harus lebih baik
- Pengorbanan orang tua: rela berhutang (jual harta: tanah / hewan, kredit) demi menyekolahkan anak
- Gotong royong: leles / dodo /arisan: manga weri manga todo; pesta sekolah
- Pasrah kepada Yang Ilahi: mau toe baeng le Morin (semoga Tuhan berbelas kasih)
- Hasrat yang kuat: rani nai, harat nanang : kemauan, di mana ada kemauan, di situ ada jalan.
- Determinasi:
- Sopan santun : Inggos wale io - paes wae tae:
- Tahu diri: neka ngong ata lombong lala kali ru lombong muku (jangan katakan orang jelek pahadal diri sendiri lebih jelek. Harus ukur diri, tahu diri)
- Sikap adil: pati gisi arit, singke gisi iret (bagi sebaris demi sebaris, belah sebuku demi sebuku)
- Jangan mengambil milik orang: Neka daku ngong data
- Harga diri: sama-sama manga rang (sama-sama punya harkat dan martabat)
- Kerja sama / Persatuan : lonto leok
- Rela hidup prihatin: pai't - pa'it nai ( hidup prihatin, apa adanya)
Pola Budaya yang membuat kesehatan lebih baik:
1. Keralaan ibu hamil untuk datang konsultasi di dukun/ petugas kesehatan
2. Ada kerja sama dukun dengan bidan ( bandingkan persalinan Mm Tia di Wela. Ada bidan, ada dukun persalinan di PUSTU Wela. Dari situ dirujuk ke RS Cancar. Ada pendarahan. Selamat bayi dan ibu.).
”Harus ada perubahan budaya dalam masyarakat. Dukun berperan besar karena mereka bagian dari tradisi,”
ujar Willy.Ini perubahan budaya warga menyangkut kesehatan.
Sejak dicanangkan Program Kemitraan Bidan-Dukun Bayi tahun 2007—diprakarsai Pemerintah Kabupaten Takalar dan difasilitasi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef)
(http://health.kompas.com/read/2010/02/04/07010062/Bu.Dukun.Pergi.ke.Kantor, diunduh pada 21 Peb. 2015, pukul 16:57).
JPS,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar