1.
UDARA
- Anaximenes – Empedocles
Udara merupakan
unsur penting bagi kehidupan manusia. Ada
beberapa kisah orang Manggarai
yang berkaitan dengan udara:
1. Angin
(udara) amat dibutuhkan
manusia, termasuk orang Manggarai di segala zaman
untuk bernafas. Tiada udara
tiada kehidupan.
2. Nggerang: serangan
raja Bima ke
Ndoso - rewung taki tana – dikira ombak dasyat
(bombang bakok) yang
menghancurkan kampong Ndoso. Orang
Ndoso paka takut pada
serangan Bima. Mereka
mendesar Nggerang agar menyerah. Dengan bantuan
dukun mereka berhasil
menaklukkan Nggerang. Nggereang
berhasil ditangkap dengan
bantuan dukun. Ia dibunuh
lalu kulitnya dibuatkan
gendang.Gendang itu disebut
Gendang loke Nggerang. Bima berhasil menguasai udara (awan) maka Bima menang atas Ndoso. Ndoso gagal hingga mengorbankan Nggerang karena tak bisa menangkal serangan udara (awan) Bima.
3. Udara= angin = roh. Ketika perang Todo
vs Cibal meletus
di Weol – Cancar – Rahong,
orang Todo menggunakan
strategi udara. Kirimlah awan putih
tebal menutupi Cancar – Sunga Nus hingga Cancar.
Orang Todo berpura –pura menyerah, kalah perang. Mereka menghadiahkan
Cibal seorang perempuan
cantik dalam pelana kuda perang. Di belakang utusan itu kabut
tebal menyapu Cancar – Sunga Nus – Golo Nawang.
Ternyata awan putih ini
menyembunyikan prajurit perang Todo. Pasukan perang Cibal tertipu. Mereka kira Todo menyerah benaran. Ternyata hanya akal-akalan. Ketika Cibal lengah.Pasukan
yang ditutup awan putih menyerbu benteng
Weol, Cancar. Cibal kelagapan. Benteng
kokoh Cibal di Weol – Cancar dalam sekejap jatuh ke tangan
pasukan Todo. Todo menang perang
karena tahu ilmu udara (angin = awan).
4. Para
nelayan tradisional di Manggarai
mengandalkan udara / angin untuk
menggerakan perahu mereka
saat berlayar mencari nafkah
atau bepergian k e suatu
tempat.
5. Dalam praktek
perdukunan, orang Manggarai mendaraskan
mantra – melalui angin ,
meniup angina pada obyek – air, atau materi
padat, - untuk
melancarkan aksi kepada
seseorang. Aksi itu bisa
berupa kegiatan positif (penyembuhan) maupun kegiatan
negatif ( sihir yang
membuat orang merintih kesakitan).
6. Arah
angin menentukan juga
irama kehidupan masyarakat
Manggarai yang mayoritas petani. Arah angin
menciptakan musim: musim hujan untuk
menanam dan musim
kemarau untuk memanen dan
melakukan kegiatan-kegiatan
komunal misalnya perkawinan.
Angin/ udara merupakan
salah satu unsur penting
bagi kehidupan Manggarai. Bukan hanya
pada dunia pertanian dan
pelayaran, angina dibutuhkan saat menggerakkan
transportasi, baik udara mapupun
darat. Tanpa angin,
pesawat dan kendaraan
bermotor tidak bisa
dijalankan dengan baik.
7. Angin (udara) dibutuhkan
oleh tukang jampi
untuk menghalau hujan pada
saat tertentu (pesta , dll).
Angin juga bisa
mengganggu kesehatan manusia, misalnya orang
yang kemasukan angin sehingga
menyebabkan sakit.
8. Angin
bisa mencelakakan manusia. Apakah
ain itu datangnya
dari kekuatan alam
maupun angin jadi –jadian. Angin yang datang dari alam misalnya badai (buru warat). Angin
jadi-jadian misalnya angina jahat yang dikendalikan pesihir, berupa “buru
katu” (angin kiriman)
atau buru benta (angin yang
didatangkan). Buru
katu (angin kiriman) atau buru benta bisa berupa angina puting beliung (buru pote)
9. Rewung Ngoel (Awan tipis) . Rewung Ngoel merupakan istri Masyur, pengasal suku Todo. Rewung Ngoel berasal dari Desu. Rewung Ngoel turut memberikan ispirasi Masyur untuk melahirkan uku Todo dengan falsafah hidup yang mereka wariskan.
10. Rewung Ngoel dan Roko Molas Poso (Poco). Ritual Roko molas Poco merupakan acara adat saat mengambil kayu utama untuk dijadikan pilar pokok (untuk membangun rumah adat / Gendang). Kayu itu diambil di hutan. Sebelum mengambilnya diadakan upacara adat. Acara ini ibarat mempersunting putri gunung ( molas poco (poso)) untuk dinikahkan dengan pangeran (kraeng) yakni beo (kampung). Saat mengantar ke kampung, warga kampung mengarak -arakkannya sambilmenyanyikan lagu "Kole le o rewung kole le, o roko molas poso (poco) kole le). Rewung merupakan pengasal molas poso (poco). Penghormatan terhadap gunung sangat penting karena gunung pengasal perempuan / kehidupan (air, kayu, bahan makanan: daging binatang, sayur-sayuran, buah-buahan, dll).
10. Rewung Ngoel dan Roko Molas Poso (Poco). Ritual Roko molas Poco merupakan acara adat saat mengambil kayu utama untuk dijadikan pilar pokok (untuk membangun rumah adat / Gendang). Kayu itu diambil di hutan. Sebelum mengambilnya diadakan upacara adat. Acara ini ibarat mempersunting putri gunung ( molas poco (poso)) untuk dinikahkan dengan pangeran (kraeng) yakni beo (kampung). Saat mengantar ke kampung, warga kampung mengarak -arakkannya sambilmenyanyikan lagu "Kole le o rewung kole le, o roko molas poso (poco) kole le). Rewung merupakan pengasal molas poso (poco). Penghormatan terhadap gunung sangat penting karena gunung pengasal perempuan / kehidupan (air, kayu, bahan makanan: daging binatang, sayur-sayuran, buah-buahan, dll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar