Senin, 06 Januari 2014

ETIKA HIDUP ORANG MANGGARAI

Etika  adalah ilmu  yang membicarakan  tindakan  moral, baik  atau buruk  suatu  perbuatan  manusia.
Berkaitan  dengan  ini, orang Manggarai memiliki  beberapa  prinsip yang  menjadi pedomanhidup harian. Beberapaprinsip itu adalah:
  1. Neka daku ngong data (jangan mengklaim milikku apa yang sesunggunya milik orang  lain). Harus ada keberanian untuk  mengataka  tidak kepada  diri  sendiri  terhadap  milik  orang   lain.
  2. Pio - pio (inggos)   wale  io, paes -paes  wale  tae (  sopan menjawab ya,  santun  merespons pembicaraan). Frase  ini  mau  mengungkapkan  agar tindak  tanduk  dan  tutuk  kata  harus  santun.Ketika  melewati  orang  yang  lebih  tua  harus katakan permisi  sambil membungkukkan  badan dan tangan  di  kanan  terbuka menyamping /menyisi meminta izin  kepada  yang   lebih  tua. Menjawab   atau  menanggapi  pembicaraan  orang  harus  kalem (paes)  jangantergesa -gesa   /buru - buru , apalagi  berlagak  angkuh  seperti  orang  yang  mau  berkelahi.
  3. Eme sampe  ata ngong  sampe  weki  ru (membantu  orang berarti  membantu  diri  sendiri). Orang  Manggarai menyadari  aspek  sosial  hidupnya  bahwa di  luar  dirinya  ada  orang  lain. Karena  itu dalam  menjalani  hidup ini harus  saling  membantu. Bila  orang seseorang  membantu  orang  lain, tiba saatnya  nanti  dia  dibantu  oleh  orang  lain  juga.
  4. Hiang  ende  agu  ema kudut lewe mose one  lino (Hormatilah ibu dan ayahmu agar panjang umurmu). Frase  ini mengajarkan  agar anak   berbakti  kepada  orang tua  yang  sudah berjasa  menghidupinya. Bila orang tua  sudah agak  tua, hendaknya  menolong  mereka  di  usia senja dengan memberikan perhatian (mengunjungi, menelepon, mendoakan ),memberi bantuan material, dll. Tindakan menghormati  orang tua  menurut  orang  Manggarai  bisa  memperpanjang  usia.
  5. Neka lengga  wakas rantang  ala  lata, neka  lage  alu rantang  pau' (Jangan melanggar aturan/ sumpah  adat supaya  jangan dibunuh orang, jangan melanggar melanggar norma perkawinan agar jangan  tersandung jatuh). Goet  ini mengajarkan  pentingnya memelihara, merawat  and  menghargai  adat  istiadat  disup sosial  pada umumnya , termasuk  etika  hidup perkawinan.
    JPS 6 Jan. 2014.
  6. Kus  kundung, dango  tago,lando teu, te' muku, seru wohe (Petai mengkerut, kacang  mengering,Tebu berbunga, pisang  matang, cocokan  hidung lapuk). Frasa  ini mau  mengungkapkan  bahwa semuanya akan  mencapai  masa  kedaluwarsa. Karena  itu, kita perlu tahu diri bahwa  segalanya  ada masa  berlaku  dan  kedaluwarsa. Karena itu  perlu menghargai  sesama,  tak pantas  untuk mengagungkan atau menyombongkan diri, merendahkan (menghina)  yang  lain.
  7. Duat  gula  we'  mane (Berangkat kerja di  pagi  hari dan  pulang kerja  di  sore  hari). Frase ini  mengajarkan  etos kerja yakni memanfaatkan waktu  sebaik  mungkin  untuk  mencapai hasil demi mencukupi kebutuhan hidup.
  8. Neka  bajar  sala  data, olo  nuk  sala  ru  (jangan membicarakan  kesalahan  orang,  sebelum  menguji  menguji (membicarakan)  diri  sendiri.  Go'et  ini  penting    agar  orang Manggarai berpikir ke  dalam  diri dulu lalu   memperbaiki  diri  kemudian baru membicarkan (mengeritik)  orang lain. Kritikan terhadap  orang  akan efektif bila  orang  yang  mengeritik  dalam  kondisi  / suasana  hati  yang  baik  secara moral. Bila tidak  kritikan  kepada  orang  tidak  bergema   malah  bisa mendatangkan bumerang  bagi  diri  sendiri  ibarat  meludah  ke   udara.
  9. Pati  gisi  arit, singke  gisi  iret  (bagilah  dengan   bijak  dan irislah  dengan  adil). Goet  ini mengajarkan  prinsip proporsionalitas  dalam  hidup  sosial  agar  sesuatu  yang  diperoleh  itu  dibagi  dengan  adil  dan  bijaksana.
  10. Toe  nganceng  pola  hanang  koe  betong  setede ( Tidak  bisa pikul seorang  diri  bambu satu pohon). Goet  ini mau  mengajarrkan  kepada  manusaia  Manggarai  bahwa kita  tidak  bisa  hidup  sendiri.Kita  butuh  bantuan / kehadiran  orang  lain  dalam  rangka kehidupan  yang lebih  baik.
  11. Darat woleng tana poti woleng pong ( Bidadari berlainan tempat, setan berlainan  mata  air). Go'et  ini  mau mengungkapkan bahwa  setiap  orang  dan tempat  itu memiliki kekhasan (keunikan). Menyadari kebhinekaan  itu maka  patut perlu  ada  sikap  hati - hati, waspada, saling  menghargai (menghormati)  dan seyogyanya menanggalkan sikap  arogan.


JPS 7 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar