Berkaitan dengan ini, orang Manggarai memiliki beberapa prinsip yang menjadi pedomanhidup harian. Beberapaprinsip itu adalah:
- Neka daku ngong data (jangan mengklaim milikku apa yang sesunggunya milik orang lain). Harus ada keberanian untuk mengataka tidak kepada diri sendiri terhadap milik orang lain.
- Pio - pio (inggos) wale io, paes -paes wale tae ( sopan menjawab ya, santun merespons pembicaraan). Frase ini mau mengungkapkan agar tindak tanduk dan tutuk kata harus santun.Ketika melewati orang yang lebih tua harus katakan permisi sambil membungkukkan badan dan tangan di kanan terbuka menyamping /menyisi meminta izin kepada yang lebih tua. Menjawab atau menanggapi pembicaraan orang harus kalem (paes) jangantergesa -gesa /buru - buru , apalagi berlagak angkuh seperti orang yang mau berkelahi.
- Eme sampe ata ngong sampe weki ru (membantu orang berarti membantu diri sendiri). Orang Manggarai menyadari aspek sosial hidupnya bahwa di luar dirinya ada orang lain. Karena itu dalam menjalani hidup ini harus saling membantu. Bila orang seseorang membantu orang lain, tiba saatnya nanti dia dibantu oleh orang lain juga.
- Hiang ende agu ema kudut lewe mose one lino (Hormatilah ibu dan ayahmu agar panjang umurmu). Frase ini mengajarkan agar anak berbakti kepada orang tua yang sudah berjasa menghidupinya. Bila orang tua sudah agak tua, hendaknya menolong mereka di usia senja dengan memberikan perhatian (mengunjungi, menelepon, mendoakan ),memberi bantuan material, dll. Tindakan menghormati orang tua menurut orang Manggarai bisa memperpanjang usia.
- Neka lengga wakas rantang ala lata, neka lage alu rantang pau' (Jangan melanggar aturan/ sumpah adat supaya jangan dibunuh orang, jangan melanggar melanggar norma perkawinan agar jangan tersandung jatuh). Goet ini mengajarkan pentingnya memelihara, merawat and menghargai adat istiadat disup sosial pada umumnya , termasuk etika hidup perkawinan.
JPS 6 Jan. 2014. - Kus kundung, dango tago,lando teu, te' muku, seru wohe (Petai mengkerut, kacang mengering,Tebu berbunga, pisang matang, cocokan hidung lapuk). Frasa ini mau mengungkapkan bahwa semuanya akan mencapai masa kedaluwarsa. Karena itu, kita perlu tahu diri bahwa segalanya ada masa berlaku dan kedaluwarsa. Karena itu perlu menghargai sesama, tak pantas untuk mengagungkan atau menyombongkan diri, merendahkan (menghina) yang lain.
- Duat gula we' mane (Berangkat kerja di pagi hari dan pulang kerja di sore hari). Frase ini mengajarkan etos kerja yakni memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mencapai hasil demi mencukupi kebutuhan hidup.
- Neka bajar sala data, olo nuk sala ru (jangan membicarakan kesalahan orang, sebelum menguji menguji (membicarakan) diri sendiri. Go'et ini penting agar orang Manggarai berpikir ke dalam diri dulu lalu memperbaiki diri kemudian baru membicarkan (mengeritik) orang lain. Kritikan terhadap orang akan efektif bila orang yang mengeritik dalam kondisi / suasana hati yang baik secara moral. Bila tidak kritikan kepada orang tidak bergema malah bisa mendatangkan bumerang bagi diri sendiri ibarat meludah ke udara.
- Pati gisi arit, singke gisi iret (bagilah dengan bijak dan irislah dengan adil). Goet ini mengajarkan prinsip proporsionalitas dalam hidup sosial agar sesuatu yang diperoleh itu dibagi dengan adil dan bijaksana.
- Toe nganceng pola hanang koe betong setede ( Tidak bisa pikul seorang diri bambu satu pohon). Goet ini mau mengajarrkan kepada manusaia Manggarai bahwa kita tidak bisa hidup sendiri.Kita butuh bantuan / kehadiran orang lain dalam rangka kehidupan yang lebih baik.
- Darat woleng tana poti woleng pong ( Bidadari berlainan tempat, setan berlainan mata air). Go'et ini mau mengungkapkan bahwa setiap orang dan tempat itu memiliki kekhasan (keunikan). Menyadari kebhinekaan itu maka patut perlu ada sikap hati - hati, waspada, saling menghargai (menghormati) dan seyogyanya menanggalkan sikap arogan.
JPS 7 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar