- Toing le toming (Mengajar melalui teladan /contoh) - Teaching by doing
- Tae le pande (Berbicara melalui perbuatan) - Talking by doing
- Nunduk :kisah yang mengandung ajaran moral /budaya /edukasi
- Tombo Turuk:Silsilah uku /kampung
- Embong: Nyanyian untuk menentramkan /menidurkan anak
- Lonto liup te sasa mbolot:one kilo,uku,beo (gendang)
- Rangga tum tana te kala ata (filsafat kerbau - tanduk kepala sentuh tanah agar menang).
Orang Manggarai berusaha mewarisi nilai- nilai kehidupan (budaya) dengan cara praktek langsung. Seorang ayah berusaha mengajak anak lelaki untuk mengikuti apa yang ia lalukan misalnya mengasah parang (dali kope), memintal tali (pote wase), membuat pagar (pande kena), mencari kayu (kawe haju), ikut mendengarkan pembicaraan adat (senget tombo adak) , ikut permainan caci (ngo sasi (caci)), pindahkan binatang - kerbau - kuda - kambing - sapi -, pelihara dan buat sangkar ayam (pening agu pande potang manuk), pelihara babi ( teing ha'ng ela), membuat rumah (pande mbaru), membajak sawah (kalek sawa), ngo pante (sadap nira / tuak), belajar berburu (bang motang / wonok / napat), belajar pandai besi (pepek kope), . Sang ibu akan mengajak anak putrinya untuk belajar mencuci piring dan perabot dapur lainnya, belajar memasak dan menghidangkan makanan, belajar menumbuk padi, kopi, sayur, belajar menenun (tenung lipa / towe / tange, lose,luni, roto), pergi ke kebun / sawah untuk meyiangi rumput atau untuk menyemai benih, menanam dan memanen padi. Dengan mengikutsertakan anak-anak, orang tua mau mewariskan nilai kehidupan kepada anak-anak, agar memiliki kemampuan (keahlian) untuk menjalani kehidupan
Kutipan berikut merupakan salah satu kisah seorang nenek memberikan teladan kepada cucunya meskipun kesehatannya terganggu namun dia tetap berjuang mengatasi tantangan itu:
"Nana, aku kole toe manga sehat. Toem rasa sai rug. Ata lako le le sampo. Ai eme toe ne nggiti to tong, bom manga gurid anak koe so te lako ngo kawe haju. Aku te ndotor te poka haju hiti po lud lise,: tombo de Ende Gina one leso Rabu,1 Januari 2014 do tombo one telepon du beti daku. "Nak, saya juga tidak sehat. Kepala terasa lain. Jalan karena terpaksa. Karena jika tidak demikian, anak-anak ini tidak mau pergi cari kayu api. Saya yang akan memotong kayu. Dengan itu baru mereka ikut," demikian Mama Gina bertutur pada Rabu, 1 Januari 2014 saat menelepon menanyakan situasi sakit saya.
Hal yang sama dilakonkan oleh almarhum ayah Gaspar Ngganggu.Beliau rajin berdoa dan membaca Kitab Suci. Dia tidak pernah memerintahkan anak-anak untuk berdoa. Dia hanya berdoa dan membaca Kitab Suci.
Saya juga teringat akan ayah saat kami berada di padang gembalaan. Saat itu kami mau menagkap kuda kami yang di lepas di padang (oka) di kawasan Timur Goloworok, di kawasan Poco Rak, Rahong. Untuk mengetahui di mana kuda berada, bapa mengamati jejak kaki dan kotoran terbaru. Setelah lama mencari, pada akhirnya kami menemukan kuda - kuda kami. Bapa menangkapnya. Lalu kami membawa ke rumah.
Di Wela, bila ada undangan kampung lain untuk menjadi tamu (meka landang) dalam acara adat (meka landang one acara adak), caci terutama, sesepuh kampung biasanya mendorong orang pria muda untuk ikut dalam permainan caci. Mereka diberikan pelatihan dulu lalu diikutkan dalam acara resmi. Dengan demikian lama kelamaan orang akan menjadi terbiasa dengan kegiatan itu.
Di Wela, bila ada undangan kampung lain untuk menjadi tamu (meka landang) dalam acara adat (meka landang one acara adak), caci terutama, sesepuh kampung biasanya mendorong orang pria muda untuk ikut dalam permainan caci. Mereka diberikan pelatihan dulu lalu diikutkan dalam acara resmi. Dengan demikian lama kelamaan orang akan menjadi terbiasa dengan kegiatan itu.
***
Filosofi kerbau:
Kerbau adalah gambaran / simbol kekokohan, stabilitas, konsistensi, konvensional, patuh pada aturan, dan mapan. Shio Kerbau jujur tanpa pamrih, rajin, dan tenang seakan tanpa ekspresi menghadapi semua hal. Gerakannya lamban, tetapi bertenaga. Shio Kerbau berwawasan luas dan bisa menjadi seorang pendengar yang baik, tetapi sulit mengubah pendapatnya. Shio Kerbau terkesan sangat keras kepala dan cenderung berprasangka buruk. Shio Kerbau memahami segala kewajibannya dan percaya bahwa hanya dengan bekerja keras ia akan mencapai sebuah kesuksesan. Ia tidak percaya bahwa kesulitan bisa terurai hanya dengan menunggu nasih baik. Namun, hanya dengan tindakan nyata yang mampu mengubah keadaan, bukan nasib. (12 binatang dalam shio China).
Filosofi kerbau:
Kerbau adalah gambaran / simbol kekokohan, stabilitas, konsistensi, konvensional, patuh pada aturan, dan mapan. Shio Kerbau jujur tanpa pamrih, rajin, dan tenang seakan tanpa ekspresi menghadapi semua hal. Gerakannya lamban, tetapi bertenaga. Shio Kerbau berwawasan luas dan bisa menjadi seorang pendengar yang baik, tetapi sulit mengubah pendapatnya. Shio Kerbau terkesan sangat keras kepala dan cenderung berprasangka buruk. Shio Kerbau memahami segala kewajibannya dan percaya bahwa hanya dengan bekerja keras ia akan mencapai sebuah kesuksesan. Ia tidak percaya bahwa kesulitan bisa terurai hanya dengan menunggu nasih baik. Namun, hanya dengan tindakan nyata yang mampu mengubah keadaan, bukan nasib. (12 binatang dalam shio China).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar