Jumat, 03 Januari 2014

Filsafat Pendidikan Manggarai

Filsafat Pendidikan  Manggarai:

  1. Toing le  toming  (Mengajar melalui teladan /contoh) - Teaching  by  doing
  2. Tae  le  pande  (Berbicara melalui  perbuatan) - Talking  by  doing
  3. Nunduk :kisah yang  mengandung  ajaran  moral /budaya /edukasi
  4. Tombo  Turuk:Silsilah uku /kampung
  5. Embong: Nyanyian  untuk  menentramkan /menidurkan anak
  6. Lonto liup te  sasa  mbolot:one  kilo,uku,beo (gendang)
  7. Rangga  tum  tana te  kala  ata (filsafat  kerbau - tanduk kepala sentuh tanah   agar menang).
Orang  Manggarai berusaha  mewarisi  nilai- nilai  kehidupan (budaya)  dengan  cara  praktek  langsung. Seorang ayah berusaha mengajak  anak  lelaki  untuk  mengikuti  apa  yang  ia  lalukan  misalnya  mengasah  parang (dali kope), memintal  tali (pote  wase), membuat  pagar (pande  kena), mencari  kayu (kawe  haju),  ikut  mendengarkan pembicaraan adat  (senget  tombo  adak) , ikut  permainan  caci (ngo  sasi (caci)),  pindahkan binatang - kerbau - kuda - kambing - sapi -,  pelihara   dan buat sangkar  ayam (pening  agu  pande  potang  manuk), pelihara babi ( teing  ha'ng  ela), membuat  rumah (pande  mbaru),  membajak  sawah (kalek sawa), ngo pante (sadap nira / tuak),  belajar  berburu (bang  motang / wonok / napat), belajar pandai  besi (pepek  kope), . Sang  ibu  akan  mengajak  anak  putrinya  untuk belajar  mencuci piring dan perabot  dapur lainnya, belajar  memasak dan menghidangkan  makanan, belajar  menumbuk  padi, kopi, sayur, belajar  menenun (tenung  lipa / towe / tange, lose,luni, roto), pergi  ke  kebun / sawah untuk meyiangi  rumput  atau  untuk  menyemai benih, menanam   dan  memanen padi.  Dengan  mengikutsertakan anak-anak,  orang  tua   mau  mewariskan  nilai kehidupan  kepada  anak-anak, agar  memiliki  kemampuan (keahlian)  untuk  menjalani  kehidupan
Kutipan  berikut merupakan  salah  satu   kisah  seorang nenek memberikan teladan kepada  cucunya  meskipun kesehatannya  terganggu  namun dia  tetap  berjuang  mengatasi  tantangan  itu: 

"Nana, aku  kole  toe  manga  sehat. Toem  rasa  sai  rug. Ata  lako  le  le  sampo.  Ai eme  toe  ne nggiti  to tong, bom manga  gurid  anak  koe so  te  lako  ngo  kawe  haju. Aku  te ndotor te  poka   haju  hiti  po lud  lise,: tombo de Ende  Gina one  leso  Rabu,1 Januari 2014  do  tombo one telepon  du  beti  daku. "Nak, saya  juga tidak  sehat. Kepala  terasa  lain. Jalan karena  terpaksa. Karena   jika  tidak  demikian, anak-anak  ini  tidak  mau  pergi  cari  kayu  api. Saya yang akan  memotong  kayu. Dengan  itu  baru  mereka  ikut," demikian  Mama Gina  bertutur pada  Rabu, 1 Januari  2014  saat  menelepon  menanyakan  situasi  sakit  saya.
Hal  yang  sama  dilakonkan  oleh  almarhum  ayah  Gaspar  Ngganggu.Beliau  rajin  berdoa  dan  membaca  Kitab  Suci. Dia tidak pernah memerintahkan anak-anak  untuk  berdoa. Dia  hanya  berdoa  dan  membaca  Kitab  Suci.

Saya  juga  teringat  akan ayah saat   kami berada  di  padang gembalaan. Saat  itu  kami  mau  menagkap  kuda  kami  yang  di  lepas  di  padang (oka) di  kawasan  Timur  Goloworok,   di  kawasan  Poco  Rak, Rahong. Untuk mengetahui  di  mana  kuda  berada, bapa   mengamati  jejak  kaki  dan  kotoran    terbaru. Setelah  lama  mencari, pada  akhirnya kami  menemukan  kuda  -  kuda   kami. Bapa  menangkapnya. Lalu  kami  membawa ke  rumah.

Di  Wela, bila  ada  undangan kampung  lain untuk  menjadi tamu (meka  landang)  dalam  acara adat (meka  landang  one  acara  adak), caci  terutama,  sesepuh  kampung  biasanya  mendorong orang   pria muda  untuk  ikut  dalam  permainan  caci. Mereka  diberikan pelatihan  dulu  lalu  diikutkan  dalam  acara  resmi. Dengan  demikian lama  kelamaan  orang  akan  menjadi  terbiasa  dengan  kegiatan  itu.


***
Filosofi kerbau:
Kerbau adalah gambaran / simbol  kekokohan, stabilitas, konsistensi, konvensional, patuh pada aturan, dan mapan. Shio Kerbau jujur tanpa pamrih, rajin, dan tenang seakan tanpa ekspresi menghadapi semua hal. Gerakannya lamban, tetapi bertenaga. Shio Kerbau berwawasan luas dan bisa menjadi seorang pendengar yang baik, tetapi sulit mengubah pendapatnya. Shio Kerbau terkesan sangat keras kepala dan cenderung berprasangka buruk. Shio Kerbau memahami segala kewajibannya dan percaya bahwa hanya dengan bekerja keras ia akan mencapai sebuah kesuksesan. Ia tidak percaya bahwa kesulitan bisa terurai hanya dengan menunggu nasih baik. Namun, hanya dengan tindakan nyata yang mampu mengubah keadaan, bukan nasib. (12 binatang  dalam  shio  China).
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar