Selasa, 14 Januari 2014

SIAPAKAH PEREMPUAN MANGGARAI ITU?

SIAPAKAH PEREMPUAN MANGGARAI ITU? - 1


SIAPAKAH PEREMPUAN MANGGARAI ITU?
Perempauan  Manggarai  adalah  wanita  pemberani. Lihatlah  Bengewuk.Bengewuk berani mengambil resiko.  Dia  berani  menempuh  perjalanan jauh dari  barat (kolep)  ke  Timur (Par)  demi  mendapatkan  kembali mahkota  yang  dicuri oleh  burung  gagak (Ka). Dalam perjalanannya  dia  berani  mempertaruhkan diri   untuk  dikawinkan  oleh orang  yang berhasil  mengembalikan  mahkota  kepalanya  kepadanya.
Perempauan  Manggarai  adalah  wanita  komitmen  (setia) . Lihatlah  Bengewuk. Dia setia  dengan  sumpahnya. Begitu ada  orang  yang  berhasil mengembalikan  mahkotanya, dia  kawin  dengan orang  itu. Ternyata Konca Reba  Goa  yang  berhasil  mendapatkannya  maka  ia  kawin  dengannya  meskipun  Konta  Reba  Goa  ternyata    raja  yang  ada  cacatnya (luka  besar /  boke).
Perempauan  Manggarai  adalah  wanita  konsisten / tidak  lupa  jati diri. Lihatlah  Mamanya  Rueng. Dia  kembali ke   langit  setelah  menemukan kembali  pakaiaan  parasutnya.

Perempauan  Manggarai  adalah  wanita  percaya diri Lihatlah  Nggerang. Dia  rela  mati karena  teguh   pada  pendirinannya  tidak  mau  menikah  dengan  siapapun  termasuk  raja Bima  dan   Todo.

Perempuan  Manggarai: tekun, ulet, kreatif, telaten. Dari tanagan  merekalah menghasilkan berbagai anyaman untuk songket, bakul, tikar, bantal,  keranjang, mbere.

Perempuan Manggarai adalah  penata, pengatur, pembersih: Wina = nawi  (bersih) -  teringat  Bp  Gaspar Ngganggu (VMG - JPS 9 -8 - 2014).

Perempuan Manggarai adalah  insan  creatif (dengka  agu  dangka  nuk). Gesit, cekatan ( JPS, 9-8-2014).

Perempuan Manggarai adalah  pemberi semangat, teutama kepada anggota  keluarga. Simbol  bunyi tambur (genderang) memberikan  semangat, terutama  bila  kaum lelaki  pergi berjuang. Tambur dibunyikan saat membaangkitkan semangat  jjuang  terutama  pada   masa  perang  zaman  dulu.  Wanita  Manggarai  kayak genderang  yang  bertalu-talu tanpa henti  mengobarkan daya  juang  keluarga.
Hal  sama  bunyi  gong. Ini simbol panggilan.Terutama  di  kampung. Bilaada  bunyi  gong, berarti ada panggilan untuk merapat / bersidang  untuk memutuskan / merumuskan sesuatu.  Perang  perempuan memanggil, memerintah,seperti  bunyi  gong.  "Tolos  runi nggong te  poto lawa  golo te  lonto  torok kawe  molor"



(JPS,25 April 2015)


Perempauan Manggarai adalah insan yang berani, kreatif dalam melakukan percobaan dalam mengolah makanan. Dalam rangka ketahanan pangan perempuan Manggarai  berani dan kreatif dalam mengolah apa yang ada, terutama bahan pangan yang ada misalnya keladi (teko), singkong (daeng), jagung, jewawut (mesak /pesi/hocu), jagung (latung) dan beras (dea). Pada musim paceklik,  dalam rangka ketahanan pangan, perempuan Manggarai bisa memadukan  bahan-bahan di atas sebagai makanan utama. Zaman dulu  beras merupakan  makanan yang  istimmewa dan langka karena persediaannya terbatas. Sawah tak sebanyak sekarang. Karena itu, makanan yang familiar adalah umbi-umbian dan jagung. Dalam rangka untuk membangkitkan gairah makan, perempuan Manggarai berusaha memadukan  makanan itu . Nasi olahan berbagai makanan itu disebut nasi campur (hang kabo). Percampuran (kabo) itu  bisa berupa  beras dengan jagung, beras dengan jewawut, beras dengan singkong, beras dengan pisang, beras dengan keladi.  Percampuran beras dengan singkong  atau keladi tidak seenak percampuran beras dengan jagung. Anak-anak berusaha menghindari  nasi campur singkong  atau keladi  (hang kabo daeng / teko) karena  aroma dan rasanya  agak  unik. Anak -anak menghendaki nasi murni ( dea li). Namun  karena persediaan beras terbatas, maka dalam rangka ketahanan pangan orang  perempuan Manggarai melakukan   rekayasa sederhana dalam mengolah  makanan. Orang Manggarai bisa  bertahan hidup  dengan proses ini.

JPS, 15  Januari 2019, inspirasi dari  status FB  Imadia Imadia, 14 Januari 2019 pkl 17:41pm.



Perempauan Manggarai adalah insan yang  harus memiliki harga diri, jangan menjadi perempauan murahan yang menjajakan  diri secara  murah merah, yang hanya  bisa  pasrah menerima tanpa punya posisi tawar, ibarat keranjang sampah. Terutama  dalam hubungan percintaan  perem-uan Manggarai diwanti-wanti supaya jangan menjadi seperti tempat sampah, yang selalu terbuka menerima dan menampung.Orang Manggarai selalu menasihati  anak permpuan tentang hal ini dalam ungkapan sebagai berikut: Janganlah menjadi keranjang terbuka dan keranjang menerima (Neka jiri  beka lenga, roto tong).

JPS, 5 Maret 2019.


****
Dalam aseroris perempuan Manggarai, salah satunya adalah balibelo. Balibelo  merupakan manik  hiasan yang lililitkan di kepala perempuan pada saat tertentu, terutama pada saat pesta. . Balibelo merupakan simbol  tangkai  dan buah padi yang bernas. Padi merupakan makanan pokok bagi orang Manggarai.   Maka menjadi perempuan Manggarai artinya harus mampu  menghidupkan diri sendiri dan orang lain. Selain itu,  hidup itu harus berbuah, menghasilkan. Lebih dari itu, hidup yang berbuah harus disertai semangat  kerendahan hati. Selain itu, sebagaimana pagi, pada  awalnya menengadah ke angkasa lalu ketika berbuah menatap ke tanah. Hidup manusia merupakan  ziarah  menuju angkasa melalui pijakan bumi.  menhadap ke angkasa dan menatap tanah merupakan jalan hidup hidup spirual yang  tetap berpijak pada bumi (tanah).  Hidup kita akan kembali tanah, maka tetaplah realistis. Dari tanah kita   menatap angkasa, Tuhan Yang Maha Kuasa.  Berikut  gambar Balibelo
Sumber  gambar: https://www.youtube.com/watch?v=YBVz-aKisYo






JPS,  13 Januari 2023.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar